Rabu, 20 Februari 2013

Usah Kau Lara Sendiri

kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu, tak terbiasa kudapati terdiam mendura
apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu?
sekilas kilau mata ingin berbagi cerita
kudatang sahabat bagi jiwa
saat batin merintih, usah kau lara sendiri. masih ada asa tersisa ...

Letakkanlah tanganmu di atas bahuku, biar terbagi beban itu dan tegar dirimu.
di depan sana cahya kecil 'tuk memandu, tak hilang arah kita berjalan... menghadapinya ...

sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan. satu persatu jalinan kawan beranjak menjauh
kudatang sahabat bagi jiwa
saat batin merintih, usah kau lara sendiri. masih ada asa tersisa ...

Letakkanlah tanganmu di atas bahuku, biar terbagi beban itu dan tegar dirimu.
di depan sana cahya kecil 'tuk memandu, tak hilang arah kita berjalan... menghadapinya ...


Barisan kalimat tersebut merupakan rangkaian lirik lagu berjudul Usah Kau Lara Sendiri yang dinyanyikan oleh Ruth Sahanaya dan Katon Bagaskara. lagu ini untukmu :)
beberapa waktu terakhir ini mungkin menjadi masa yang amat berat buatmu dan hubungan kita. tidak masalah, kita hanya sedang diuji. semakin kencang angin bertiup, semakin besar pula ombak berdebur. itu juga sedang kita alami, percayalah bahwa kelak hasilnya akan jauh lebih manis saat kita berhasil melaluinya. aku hanya ingin kau tetap titipkan kepercayaanmu padaku, tak akan kubiarkan kau merangkak sendiri barang sejengkal. akan kuajak kau berdiri, berljalan, lantas berlari menuju hari yang cerah. dimana hanya ada kau dan aku di sana, tersenyum hangat dengan jemari saling bertaut.

kau tak pernah membebaniku, kau tahu? tumpahkan segala resah dan dukamu padaku, tidak pada angin, tidak pada sunyi, tetapi padaku, hanya padaku. jadikanlah aku sebagai seseorang yang berarti buatmu, seseorang yang cukup penting untuk kau beritahu apa saja yang telah kau alami kemarin, hari ini, hingga apa yang ingin kau lakukan esok hari. maafkan aku jika selama ini belum menjadi teman terbaikmu lebih dari angin maupun sunyi, tetapi percayalah aku mencintaimu lebih dari angin yang hanya menerbangkan keluhmu dan sunyi yang tak bergeming kala kau menyapanya.
siapalah aku ini, aku tak lebih darimu, aku juga manusia. aku mungkin takkan dapat menghapus segala bebanmu, tapi kupastikan aku akan tetap bersanding denganmu bahkan jika seluruh dunia tengah menghianatimu..

Letakkanlah tanganmu di atas bahuku, biar terbagi beban itu dan tegar dirimu.
di depan sana cahya kecil 'tuk memandu, tak hilang arah kita berjalan... menghadapinya ...